Jumat, 03 April 2009

ilmu gizi ( PROTEIN )

NAMA : SHIDIQ WIDIYANTO

TINGKAT : 1 C

NIM :POO32OO8139

JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI





1. GENETIK DNA DAN RNA

Gen adalah susunan DNA yang menyusun protein, gen terbentuk dari ekson, intron, dan promotor. Ekson adalah DNA yang diterjemahkan (translasi) menjadi protein. Se4baliknya intron tidak diterjemahkan. Promotor berfungsi sebagai saklar on/of yang menentukan kapan gen akan diekspresikan. DNA tersusun dari tiga komponen utama yaitu gula, fosfat dan basa. Ada empat basa yang dikenal yaitu adenin [A], guanin [G], citosine [C], dan timin [T].


DNA ( Deoxyribose Nukleo Acid ) adalah asam amino nukleotida yang biasanya dalam bentuk heliks ganda yang tergolong biomolekul utama penyusun berat kering setiap indorganisme dan mengandung instruksi genetik yang menentukan perkembangan biologis dari seluruh bentuk kehidupan sel. Secara garis besar, peran DNA di dalam sel adalah sebagai materi genetik.

Dengan kata lain, dengan mengetahui susunan satu rantai, maka susunan rantai pasangan dapat dengan mudah dibentuk. Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan bagaimana proses replikasi DNA ini terjadi. Salah satu teori yang paling populer menyatakan bahwa pada masing-masing DNA baru yang diperoleh pada akhir proses replikasi; satu rantai tunggal merupakan rantai DNA dari rantai DNA sebelumnya, sedangkan rantai pasangannya merupakan rantai yang baru disintesis. Rantai tunggal yang diperoleh dari DNA sebelumnya tersebut bertindak sebagai "cetakan" untuk membuat rantai pasangannya.

Proses replikasi memerlukan protein atau pembantu; salah satu yang terpenting dikenal dengan nama, yang merupakan enzim pembantu pembentukan rantai DNA baru yang merupakan suatu. Proses replikasi diawali dengan pembukaan untaian ganda DNA pada titik-titik tertentu di sepanjang rantai DNA. Proses pembukaan rantai DNA ini dibantu oleh beberapa jenis protein yang dapat mengenali titik-titik tersebut, dan juga protein yang mampu membuka pilinan rantai DNA. Setelah cukup ruang terbentuk akibat pembukaan untaian ganda ini, DNA polimerase masuk dan mengikat diri pada kedua rantai DNA yang sudah terbuka secara lokal tersebut. Proses pembukaan rantai ganda tersebut berlangsung disertai dengan pergeseran DNA polimerase mengikuti arah membukanya rantai ganda. Monomer DNA ditambahkan di kedua sisi rantai yang membuka setiap kali DNA polimerase bergeser. Hal ini berlanjut sampai seluruh rantai telah benar-benar terpisah.

Proses replikasi DNA ini merupakan proses yang rumit namun teliti. Proses sintesis rantai DNA baru memiliki suatu mekanisme yang mencegah terjadinya kesalahan pemasukan monomer yang dapat berakibat fatal. Karena mekanisme inilah kemungkinan terjadinya kesalahan sintesis amatlah kecil.


REPLIKASI DNA
Replikasi DNA berarti penggandaan. Ada 3 model replikasi DNA yaitu :
1. Model konservatif. Model ini menyatakan bahwa 2 rantai DNA bereplikasi tanpa memisahkan rantai-rantainya
2. Model semi konservatif. Model ini menyatakan bahwa 2 rantai DNA berpisah kemudian bereplikasi
3. Model dispersig. Model ini menyatakan bahwa DNA terpecah menjadi potongan-potongan yang kemudian bereplikasi
Meselson dan Stahl membuktikan bahwa DNA bereplikasi sesuai model semi-konservatif.

Replikasi membutuhkan sesuatu untuk direplikasi, sesuatu yang mereplikasi dan batu bata yang membuat replikasi. DNA parental(DNA induk) bertindak sebagai cetakan (template). Proses replikasi terbagi atas 3 tahap:
• Inisiasi. Replikasi tidak berlangsung pada titik acak pada DNA namun berlangsung pada awal yang disebut tempat awal replikasi. Protein inisiator menempel pada daerah tersebut kemudian berikatan menyebatkan rantai heliks terbuka untuk menunjukkan satu rantai yang digunakan untuk membangun rantai baru.
• Elongasi. DNA polimerase bertugas untuk memasangkan basa nitrogen baru dengan rantai DNA lama sehingga terbentuklah rantai DNA yang baru. DNA polimerasememanmbahkan basa-basa baru ke ujung 3 rantai yang ada, kemudian mereka mensintesis dari arah 5’ ke 3’ dengan menyediakan rantai basa pasangan untuk cetakan. DNA polimerase juga butuh primer untuk memulai sintesis, primer ini bisa berupa pasangan basa nitrogen tertentu (Poly A atau TATA Box) atau rantai RNA
• Terminasi. Replikasi berakhir saat DNA Polimerase mengenali daerah basa nitrogen yang diulang-ulang, daerah ini disebut telomer.Maka terbentuklah rantai DNA yang baru.

Pada Sintesis protein, salah satu rantai DNA akan dikodekan oleh mRNA. Rantai yang dikodekan tersebut disebut DNA Sense atau DNA template, sedangkan rantai pasangannya yang tidak dicetak disebut DNA Antisense atau DNA Komplementer. Triplet kode-kode genetik DNA yang dikodekan oleh mRNA disebut kodogen.

RNA
Berbeda dengan DNA, RNA merupakan rantai panjang lurus yang berfungsi dalam sintesis protein. Terdapat 3 jenis RNA yaitu:
1. mRNA(messenger RNA atau RNA duta/RNAd), bertugas untuk mengkodekan kode genetik dari DNA untuk sintesis protein. Terdapat di anak inti.sel. Triplet kode genetik pada mRNA disebut kodon.
2. tRNA(transfer RNA atau RNAt), bertugas untuk mencocokkan triplet yang ada pada mRNA dengan protein yang sesuai. Terdapat di sitoplasma. Triplet kode genetik pada tRNA disebut antikodon.
3. rRNA(ribosomal RNA atau RNAr), bertugas untuk memasangkan kodon mRNA dengan antikodon tRNA dan menggeser rantai-rantai supaya terbentuk polipeptida(protein). Terdapat di ribosom.

Struktur RNA(ribosenucleic acid) yaitu
• Gula 5 karbon ribosa
• Gugus fosfat
• Basa nitrogen yang persis sama dengan basa nitrogen DNA namun pada mRNA thymine diganti dengan uracil.

PERSIAPAN SEBELUM SINTESIS PROTEIN


Sebelum sintesis protein dilakukan, perlulah diadakan persiapan yang menyeluruh, salah satunya pemasangan asam amino pada salah satu ujung tRNA. 1 asam amino harus diikatkan pasada salah satu ujung tRNA dengan antikodon yang benar, namun protein ini sesuai dengan kodon bukan antikodon. Enzim yang melakukan proses ini adalah enzim tRNA aminoasil sintetase. Enzim ini mengikatkan asam amino pada bagian sisi asam amino kemudian tRNA dengan antikodon spesifik untuk asam aminonya. tRNA dan asam amino berikatan pada enzim sebelum akhirnya dilepaskan.

SINTESIS PROTEIN


Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida yang diatur susunannya oleh kode genetik. Sintesis protein dimulai dari anak inti sel, sitoplasma dan ribosom. Sintesis protein terdiri dari 3 tahapan besar yaitu:
1. Transkripsi. DNA membuka menjadi 2 rantai terpisah. Karena mRNA berantai tunggal, maka salah satu rantai DNA ditranskripsi(dicopy, istilah lainnya). Rantai yang ditranskripsi dinamakan DNA sense atau template dan kode genetik yang dikode disebut kodogen. Sedangkan yang tidak ditranskripsi disebut DNA antisense/komplementer. RNA Polimerase membuka pilinan rantai DNA dan memasukkan nukleotida-nukleotida untuk berpasangan dengan DNA sense sehingga terbentuklah rantai mRNA. Contoh transkripsi:

Sense/Template 5’-TACCGACCGGGAAAT-3’
Antisense/Komplementer 3’-ATGGCTGGCCCTTTA-5’
mRNA 3’-AUGGCUGGCCCUUUA-5’

2. Translasi dan Sintesis. mRNA yang sudah terbentuk keluar dari anak inti sel menuju rRNA. Disana mRNA masuk ke rRNA diikuti oleh tRNA. Ketika antikodon pada tRNA cocok dengan kodon mRNA kemudian rantai bergeser ke tengah. Kodon mRNA berikutnya dicocokkan dengan tRNA kemudian asam amino yang pertama berikatan dengan asam amino kedua. tRNA pertama keluar dari rRNA. Proses ini berlangsung hingga kodon stop, ribosom subunit besar dan kecil terpisah, mRNA dan tRNA keluar dari ribosom.

mRNA 3’-AUGGCUGGCCCUUUA-5’
tRNA 5’-UACCGACCGGGAAAU-3’

KODE GENETIK
Protein yang terbentuk dalam sintesis protein mengikuti kode genetik berdasarkan kode genetik mRNA(kodon). Kode genetik itu berbentuk triplet sehingga terjadi kelimpahan kode untuk protein. 1 protein bisa mempunyai lebih dari 1 triplet genetik. Yang perlu diingat adalah triplet untuk kodon start(awal) untuk sintesis protesin dan stop untuk menghentikan proses sintesis protein.
Kodon start: AUG, proteinnya methionine
Kodon stop : UAA,UAG, UGA



Sumber :

http://drveggielabandresearch.blogspot.com/2008/09/substansi-genetika-dan-sintesis-protein.html

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/asam-dioksiribonukleat




2.KEKURANGAN PROTEIN


Protein mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang

keberadaan setiap sel tubuh, dan proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengkonsumsi 1g protein per kg berat tubuh. Kebutuhan akan protein akan bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet.

Penyakit KEP merupakan bentuk malnutrisi terutama pada anak-anak dibawah umur 5 tahun dan kebanyakan dinegara yang sedang berkembang. Bentuk KEP berat memberikan gambaran klinis yang khas, misalnya bentuk kwarsiorkor, marasmus atau bentuk campuran kwarsiorkor marasmik. Pada kenyataanya gejala penyakit KEP ringan ini tidak jelas hanya terlihat bahwa berat badan anak lebih rendah jika dibandingkan dengan anak sehat seumurnya. Berdasarkan hasil penelitian di 254 desa diseluruh Indonesia, Tarwotjo dkk (1978) ditemukan 30% atau 9 juta anak –anak balita menderita gizi kurang, sedangkan 3% atau 0,9 juta anak-anak balita menderita gizi buruk.

Faktor-faktor Penyebab KEP

Penyakit KEP merupakan penyakit lingkungan. Oleh karena itu ada beberapa factor yang menjadi penyebab timbulnya penyakit tersebut, antara lain: faktro diet, factor social, kepadatan penduduk, infeksi dan kemiskinan.

a. Peranan Diet

Diet yang mengandung cukup energi tetapi kurang protein menyebabkan anak menderita kwarsiorkor, sedngkan diet kurang energi walaupun zat-zat gizinya asansial seimbang akan menyebabkan anak menjadi penderita marasmus. Tetapi dalam penelitian yang dilakukan oleh Gopalan dan Narasya (1971) terlihat bahwa diet yang kurang lebih sama, pada beberapa anak timbul gejala-gejala kwarsiorkor, sedangkan pada beberapa anak yang lain timbul gejala-gejala marasmus. Mereka membuat kesimpulan bahwa diet bukan merupakan factor yang penting, tetapi masih ada factor lain yang harus dicari.

b. Peranan Faktor Sosial

Pantangan untuk menggunakan bahan makanan tertentu yang sudah turun-temurun dapat mempengruhi terjadinya penyakit KEP. Adakalanya pantangan tersebut didasarkan pada pada keagamaan, tetapi ada pula merupakan tradisi yang turun-temurun. Jika pantangan itu berdasarkan pada keagamaan, maka akan sulit untuk diubah. Tetapi jika pantangan tersebut karena kebiasaan maka dengan pendidikan gizi yang baik dan dilakukan terus-menerus hal tersebut masih bisa diatasi.

c. Peranan kepadatan Penduduk

Dalam World Food Conference di Roma pada tahun 1974 dikemukakan bahwa meningkatnya jumlah penduduk yang cepat tanpa diimbangi dengan bertambahnya persediaan makanan setempat yang memadai merupakan sebab utama krisis pangan. Sedangkan kemiskinan penduduk merupakan akibat lanjutnya.

McLaren (1982) memperkirakan bahwa marasmus terdapat pada suatu daerah yang terlalu padat penduduknya dengan keadaan hygiene yang buruk.



d. Peranan Infeksi

Infeksi akan memperburuk keadaan gizi. Malnutrisi walaupun masih ringan mempunyai pengaruh negatif pada daya tahan tubuh terhadap infeksi.

e. Peranan Kemiskinan

Dengan penghasilan yang rendah, ditambah timbulnya banyak penyakit infeksi karena kepadatan tempat tinggal akan lebih mempercepat timbulnya KEP.

Kekurangan protein bisa berakibat fatal, seperti :

1.

kerontokan rambut ( rambut terdiri dari 97 – 100% protein - keratin )
2.

yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein. Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disbabkan oleh filtrasi air di dalam pembulih darah, sehingga menimbulkan odem.
3.

kekurangan yang terus menerus akan menyebabkan marasmus dan berakibat kematian
4.

akan menimbulkan gangguan pertumbuhan pada anak-anak.
5.

kekurangan protein akan mengakibatkan hipotonus atau lemah otot.

sumber :

http://blog.rusari.com/?p=22


3. METABOLISME PROTEIN


Katabolisme protein dan asid amino

Prinsip katabolisme dalam pemecahan protein. Transaminasi, deaminasi dan

dekarboksilasi asid amino. Asid amino ketogenik dan glukogenik. Degradasi

asid amino kepada piruvat, asetil-KoA dan bahantara kitaran asid

trikarboksilik. Metabolisme asid amino yang lain seperti asid amino

bercabang dan mengandungi sulfur.

1. Metabolisme sebatian bernitrogen

Kitaran urea dan pengawalannya. Pembentukan asid urik. Pembentukan hasil

buangan yang mengandungi nitrogen yang lain. Pengkumuhan amonia. Asid

amino sebagai pelopor kepada sebatian lain. Metabolisme peptida kecil.

2. Metabolisme asid amino

Asimilasi amonia: glutamina sintetase dan glutamat sintase. Biosintesis asid

amino perlu, asid amino tidak perlu dan asid amino aromatik. Pengawalan

biosintesis asid amino. Tukar balik protein: peranannya dalam katabolisme

dan anabolisme. Anabolisme porfirin.

3. Metabolisme nukleotida

Fungsi metabolik nukleotida. Anabolisme dan katabolisme nukleotida purina

dan pirimidina. Pertukaran ribonukleotida kepada deoksiribonukleotida.

Penghasilan TTP daripada UDP. Pengawalan biosintesis deoksiribonukleotida.

Biosintesis koenzim nukleotida.

4. Metabolisme asid nukleik

Sintesis DNA dan RNA dari nukleosida 5’-trifosfat. Replikasi

semikonservatif DNA dan mekanisme terlibat. Transkripsi maklumat genetik

dari DNA kepada RNA. Pembacaan pruf dan pembaikan genetik. Modifikasi

DNA selepas replikasi. Rekombinasi DNA dan DNA rekombinan.

Penjujukan nukleotida dalam DNA.

5. Sintesis protein

Kod genetik. Penglibatan RNA dalam sintesis protein. Komponen dan proses

translasi. Modifikasi rantai polipeptida selepas translasi. Pengawalan translasi.

Perencat dalam biosintesis protein.

6. Pengawalan ekspresi gen

Unit transkripsi operon. Operon laktosa dalam E. coli. Operon triptofan dan

operon lain. Transposon.

7. Integrasi dan pengawalan metabolisme

Hubungan antara edaran metabolisme yang utama. Pemetakan.


Protein dapat mempercepat proses metabolisme hingga membakar 150-200 kalori per hari. Protein terdiri dari asam amino yang cukup lama untuk dibakar oleh tubuh dibandingkan lemak dan karbohidrat. Jadi saat tubuh masih berusaha mengurangi protein, lemak dan kalori sudah terbakar. Namun bukan berarti Anda disarankan mengkonsumsi protein. Sebaiknya dari 35% asupan kalori setidakya mengandung 10% protein.

: Protein

Cara kerja : Tubuh memerlukan lebih banyak energi untuk mencerna protein dalam daging daripada energi yang dibutuhkan untuk mencerna karbohidrat atau lemak.

Hal tersebut dinyatakan oleh Doug Kalman, R.D., direktur nutrisi pada Miami Research Associates, sebuah tempat fasilitas penelitian farmasi yang sangat terkenal di Amerika Serikat. “Itu berarti bahwa semakin banyak protein yang Anda makan, maka semakin keras tubuh Anda harus bekerja untuk mencernanya, dan semakin banyak pula kalori yang akan Anda bakar dalam proses tersebut,” tambah Prof. Kalman.

Para peneliti di Arizona State University membandingkan beberapa manfaat antara makanan (diet) tinggi protein dan makanan (diet) tinggi karbohidrat. Mereka menemukan bahwa kelompok orang yang mengkonsumsi makanan (diet) tinggi protein mampu membakar kalori dua kali lebih banyak dalam beberapa jam daripada kelompok pengkonsumsi makanan (diet) tinggi karbohidrat. Bahkan, para peneliti di Denmark menemukan bahwa para pria yang mengganti 20 persen karbohidrat pada makanan mereka dengan protein ternyata lebih mampu mendongkrak metabolisme tubuh, dan meningkatkan jumlah kalori yang dibakar per harinya sebesar 5 persen.

Sumber :

http://indrax.wordpress.com/2008/03/08/15-jenis-makanan-pendongkrak-metabolisme-tubuh/

sumber:http://www.biotech.upm.edu.my/academics/On%20Line%20Note/Biochemistry/BCM%203103.pdf
Balas

Teruskan

KEPERAWATAN PROFESIONAL

KEPERAWATAN PROFESIONAL

Menurut Chinn Yacobs (1983)

Profesi adalah suatu pekerjaan yang memerlukan pengetahuan khusus dalam beberapa bidang ilmu, melaksanakan peran yang bermutu di masyarakat. Melaksanakan cara-cara dan peraturan yang telah disepakati olrh anggota profesi.

Menurut Oemar Hamalik (1986)

Profesi adalah suatu pernyataanatan janji terbuka, bahwa orang akan mengabdikan dirinya kepada suatu jabatan /pekerjaan karena orang tersebut terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu.


PROFESIONALISASI

Suatu ideologi yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang dapat ditemukan dalam kelompok pekerjaan yang berbeda-beda dimana anggotanya mengharapkan status profesional.

Semua Profesi

Semua profesi harus memiliki :
a.Memiliki proses profedionalisasi yang berkelanjutan dengan evaluadi revesi.
b.Harus sensitif dan responsif terhadap kritik umum yang berhubungan dengan pekerjaan tugas dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat.

Masyarakat menilai apakah oekerjaan itu bersifat profesional atau tidak.

KARAKTERISTIK PROFESI
( Abraham Flexner 1915 )

Karakteristik profesi adalah sebagai berikut.
1.Aktifitas yang bersifat vimtelektual
2.Berdasarkan ilmu pengetahuan
3.Digunakan untuk tujuan praktek pelayanan
4.Dapat dipelajari
5.Terorganisasi secara internal
6.altruistic ( mementingkan orang lain )

CIRI-CIRI PROFESI

a.Pekerjaan dilakukan secara menetap (seumur hidup)
b.Pekerjaan yang dilakukan dengan motifasi kuat untuk melakukan pekerjaan itu dan tidak mendapat kepuasan bila tidak melakukan pekerjaan itu (penggilan jiwa)
c.Memiliki keterampilan khusus yang menyangkut ilmu dan seni
d.Keputusan berdasarkan prinsip/teori dalam kegiatan profesional selalu membuat keputusan untuk menghadapi dan merencanakan sesuatu
e.Berorientasi kepada pelayanan, prilaku kegiatan profesionbal itu harus selalu diarahkan untuk mrmbantu memnuhi kebutuhan kesehatan manusia, agar manusia dapat melaksanakan fungsi kehidupan
f.Pelayanan berdasarkan kebutuhan obyektif (fakta)
g. mempunyai otonomi dalam menentukan tindakan. mempunyai wewenang/kebebasan dalam menentukan kegiatannya tidak perlu dikontrol ol;eh profesi lain
h.Memliki standar etika dan standar praktek profesiaonal dalam prilaku kegiatan praktek profesional harus menerapkan nilai-nilai yang baik dan benar, sertya menggunakan ketentuan prilaku yang disepakati olreh profesi.
i.Mempunyai wadah yang berbentuk organisasi kegitan profesi.


KRITERIA UMUM PROFESI

Schein & Kommers (1972)

Pelayanan berdasarkan “Body of Knowledge”. Kemampuan memberikan pelayanan khas pada orang lain. Pendidikan standar dan berdasarkan pendidikan tinggi, adanya pengawasan/kontrol terhadap prakteknya dengan menggunakan standar paraktek.
Tanggung jawab dan tanggung gugat anggota untuk tindakan :
Legal (sesuai hukum)
Pergroup
Pegawai
Konsumen/masyarakat /penerima pelayanan


Greaood

Setiap profesi harus memiliki :
Teori yang sisitematis
Otoritas kewenangan
Kode etik (pedoman moral profesi)
Kultural (tat nilai)

Suatu pekerjaan bersifat profesional/tidask tergantung pada kriteria yang ditetapkan

KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI

Dalam hal profesi keperawatan, Program pendidikan keprofesian bertujan menghasilkan ‘Perawat’ yang bertanggungjawab , berkemampuan dan berkewenangan melaksanakan keperawatan dalam segala aspek dengan selalu berpedoman pada kode etik keperawatan sbagai tuntunan.

Keperawatan suatu bentuk pelayanan profesional yang sepenuhnya terintegrasi keda;am pelayanan kesehatan, berbentuj pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komperhensif didasarkan pada ilmu dan kiat ke[erawtan di tujukan kepada individu, keluarga dan komunitas baik dakit maupun sehat mencakup seluruh asek kehidupan.

Keperawatan merupakan profesi yang berdasarkan kemanusiaan. Keperawatan meyakini bahwa manusi sebagai penerima pelayanan mempunyai kebutuhan bio-psiko-sosial-spiritual.

Keperawatan sebagai suatu bidang keprofesian dilandasi opleh kelompok ilmu/pengetahuan (body of knowledge) berbagai tehnik/metodekeperawatn dan dilandasi etika keprofesian.

Seorang perawat profesional dalam melakukan asuah kpeperawatan berdasarkan standar yang ditetapkan oleh profesi dengan menjalani pendidikan/latihan yang lama.



CIRI KEPERAWATAN SEABAGI PROFESI

Menurut Flaheti 1980
1.Pendidikan umum dan khusus : umum maksudnya mampu ber[ikir, bernalar, dan manghargai lingkungan, khusus yaitu menghargai kerangka teori yang kuat
2.Pengakuan terhadap kode etik
3.Dedikasi terhadap penguasaan keahlian
4.Keterampilan penuh dalam profesi
5.Akontabilitas tindakan


Kode etik keperawatan berfungsi:
a.Pedoman resmi untuk tindakan profesional yang diikuti oleh orang-orang dalam profesi
b.Kerangka pikir bagi anggoyta profesi untuk mengambil suatu keputusan
c.Menunjukkan standar profesi untuk kegiatan keperawatan dengan pasien
d.Alat untuk menyusun srandar praktek profesional, memoerbaiki, memelihara, standar tersebut.


Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda yang telah membaca artikel ini, dan saya sebagai penulis hanya ingin meminta do’anya agar saya diberi kelancaran dlam meniti hidup ini.

contact person in 085696970702



Shidiq Widiyanto
NIM : P0032008139

FALSAFAH DAN PARADIKMA KEPERAWATAN

FALSAFAH DAN PARADIKMA KEPERAWATAN


PENGERTIAN

Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan denga akal budi mengenai sebab-sebab, azas-azas, hukum,dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengenai kebenaran dan arti adnya sesuatu (WJS Poerwadarminta)


PENDAHULUAN

Perkembangan Iptek
Terjadi pergeseran pada pelayanan / askep
a.penekanan pada penguasaan prosedur tindakan
b.penekanan pada landasan pengetahuan dan metode ilmiah

Falsafah
Keyakinan (belief) dabn nilai-nilai (value).

Keyakinan
Yakin dan percaya atau sungguh-sungguh, kepercayaan yang sungguh-sungguh:
a.Sebagian besar dasar falsafah praktik keperawaatan profesional dan teori keperawatan.
b.Falsafah praktik keperawatan secara umum mengandung dasar-dasar peemikiran yang sama untuk mengemban tugas keperawatan.
Pernyataan yang disusun disesuaikan dengan nilai dan latar belakang budaya masing-masing negara.



Norma
Norma adalah ungkapan yang memindahkan suatu nilai kedalam kehidupan konkrit.

Nilai
Adalah hal yang kita anggap penting dan bermakana yang tidak boleh diabaikan, contohnya kehidupan, kesehatan, kemerdekaan, kesetiaan, keadilan, dan kejujuran. Moral adalah kesadaran manusia yang tertanam oleh teladan dari lingkungan sekitarnya - produk masyarakat – sehingga moral akaqn berbeda tiap kelompok masyarakat yang tergantung keadaan dan kondisi.


Falsafah Keperawatan

Bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan. Keperawatan menganut pandangan holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia bio-psiko-sosial-spiritual.

Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik, dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta, menjunjung tinggi keadilan bagi sesama manusia.

Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etik, agama, aliran politik, dan status sosial ekonomi. Keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan. Keperawatan menganggap klien sebagai pertner aktif, dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam pemberian asuhan keperawatan.




PARADIKMA KEPERAWATAN

PENGERTIAN
Paradikma adalah hubungan teori-teori yang membentuk susunan yang mengukur teori itu dengan yang lainnya sehingga menimbulkan hal-hal uyang perlu diselidiki. (DEPKES RI, 1998)

PERNYATAAN FALSAFAH KEPERAWATAN INDONESIA
1.Perawat merupakan bantuan, diberikan karena adanya kelemahan fisik dan, mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemampuan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari.
2.Kegiatan dilakukan dalam upaya penyembuhan, pemulihan, serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan kepada upaya pelayanan utama, sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan etika keperawatan.

Pola pikir dalam pemahaman dan menjelaskan aspek tertentu dari setiap kenyataan (Fegursen).

Model, pola atau pandangan yang dilandasi pada dua karakteristik yaitu penampilan dari kelompok yang menunjukan keberadaannya terhadap sesuatu yang diyakini dan terbuka untuk penyelesaian masalah dalam kelompok (Thomas Kuhn, 1979).

PARADIKMA KEPERAWATAN

PENGERTIAN
Suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi, dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena dalam dunia keperawatan.



Paradikma keperawatan memberi arahan dalam menyikapi dan menyelesaikan permasalahan.
a.aspek pendidikan
b.pelayanan keperawaatan
c.kehidupan berprofesa

Manusia dan kemanusiaan (titik sentral), nilai-nilai kemanusiaan dalam Pancasila, dan UUD 1945. Paradikma adalah 4 konsep dasar ( manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan )

MANUSIA
1.makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai pribadi yang utuh dan unik, meliputi aspek bio-psiko-sosial-dan spiritual
2.manusia merupakan sistem terbuka yuang tak lepas dari lingkungan , kemampuan beradaptasi
3.manusia mempunyai KDM, yang selalu seimbang sesuai dengan tumbuh kembang
4.manusia titik sentral, berhak memilih dsan mengambil keputusan.
5.manusia berbagai kultur dan bersifat unik, terdapat berbagai keyakinan tentang sehat dan mempunyai reespon yang berbeda terhadap pemenuhan KDM

Sehat
Merupakan keadaan seimbang bio-psiko-sosial-spiritual yang dinamis, dapat menyesuaikan diri untuk berfungsi optimal dalam rangka memenuhi KDM serta aktivitas tumbuh kembang


KESEHATAN
a.Kesehatan adalah kondisi dinamis manusia dalm rentang sehat-sakit yang merupakan hasil interaksi dengan lingkungan.
b.Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomi ( UU No. 23 tentang kesehatan ).

Sakit
Merupakan keadaan tidak seimbang antara bio-psiko-sosial-sprirtual, sebagai respon tubuh terhadap interaksinya dengan lingkngan eksternal maupun internal. Respon yang tidak adekuat dapat disebabkan oleh ketidaktahuan, ketidakmauan, dan ketidakmampuan.

LINGKUNGAN
Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan manusia, baik dari faktor dalam maupun dari faktor luar.
a.Lingkungan internal : aspek-aspek genetika, struktur fungsi tubuh, dan pskologi
b.Lingkungan eksternal : lingkngan sekitar manusia, baik lingkungan fisik , biologok, sosial, kultural dan spiritual


Pada lokakarya nasional (Januari 1983) yang merupakan awal diterimanya profesionalisme keperawatan di Indonesia, mendefinisikan “ Keperawatan sebagai suatu bentuk pelayanan profesiobnal yang merupakan bagiuan integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan kesehatan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehesif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. keperawatan merupakan bantuan, diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mentgal, keterbatasan pengetahuan serta bkurangnya kemampuan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari secara mandiri ”.

KEPERAWATAN
1.suatu profesi yuang mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan, mendahulukan kepentingan kesehatan masyarakat diatas kepentingan sendiri suatu bentuk pelayanan atau asuhan yang bersifat humanistik, menggunakan pendekatan holistik, dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan berpegfang pada standar pelayanan asuhan keperawatan serta menggunakan kode etik keperawatan sebagai tuntutan utama dalam melkaksanakan pelayanan asuhan keoperawatan
2.asuhan keperawatwan dilaksanakan sengan menggunakn metode proses keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan dilansdasi etik dan etika keperawatan dalam lingkungan wewenang serta tanggung jawabnya.


Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda yang telah membaca artikel ini, dan saya sebagai penulis hanya ingin meminta do’anya agar saya diberi kelancaran dlam meniti hidup ini.

contact person in 085696970702



Shidiq Widiyanto
NIM : P0032008139

Rabu, 11 Februari 2009